SELAYANG PANDANG PENDIRI


Lahir 5 November 1969 bernama lengkap Alek Joko Mulyo, dengan bakat dan potensi yang dimiliki secara otodidak. Dari kelas III SDN I WONOSOBO, Kec. Srono, Kab. Banyuwang. Dengan langkah pasti meniti awal karir denagn mengikuti syuting paju gandrung di hotel “grand hyatt” yang di publikasikan via TVRI.
Menginjak SLTA hijrah ke ibukota untuk bergabung dengan luduk MANDALA KABUL C. S. selama +/- 3 thn. Pagi bersekolah, sore melatih nari, dan malam main ludruk. Kesuksesan tak selamanya berpihak, ludruk MANDALA pisah menjadi 2 bagian karena sengketa gamelan marheinis. Ia pun terpental dari kelompok tersebut, dan mulai mencari jati diri, ia mantapkan diri dan pergunakan bakatnya untuk menjadi sandaran hidup.
Disana lah ia mulai belajar seni secara akademik, hingga akhirnya ia bergabung di gebyar-gebyar kelompok “WARKOP PRAMBOS”. Hingga gunung galunggung meletus th 1983-1984. Ia merupakan salah satu actor yang terpilih bersama RATNA TIMUR dalam pembuatan film “JIN-JIN GALUNGGUNG”. Ia mendapatka peran sebagai “CROSS BOY” tapi nasib berkata lain, ia hanya insan biasa yang tidak bias menentukan jalan nasibnya. Hingga akhirnya ia memutuskan pulang kampung.
Setelah vakum +/- 20 thn dibidang seni, pada tahun 2001 ia sadar akan segalanya bahwasannya orang hidup memiliki talenta yang tidak bias dipungkiri. Ibarat burung hidup diatas, suatu ketika bisa mencari makan dibawah, akan tetapi tidak selamanya dibawah, pada saatnya nanti akan kembali ke habitatnya.
Dengan demikian ia mulai merintis dari nol dengan mendirikan sanggar seni JINGGO SOBO dan Alhamdulillah berkata Allah SWT, dukungan senior, banyak prestasi yang ia dan sanggarnya raih dan terus eksis dengan motto “guyub menggali akar tradisi”.